Pengertian Hosting. Apa itu hosting? Apa yang dimaksud dengan hosting, shared hosting, dedicated hosting dan cloud hosting?

Dewasa ini, bagi sebagian orang yang baru saja masuk ke dunia web development ataupun blogging tentunya masih awam tentang kedua istilah tersebut. Mungkin masih banyak dari kita yang bingung apa perbedaan dari jenis-jenis hosting tersebut.

Apa itu Hosting?

Hosting atau web hosting adalah sebuah media penyimpanan umum yang digunakan untuk menyimpan data mereka secara online baik secara individu (perorangan) maupun organisasi (komunitas dan perusahaan) sehingga dapat diakses oleh semua orang dengan memanfaatkan koneksi internet.

Hosting digunakan untuk mempublish sebuah website / web pages agar selalu terhubung dengan internet dan dapat diakses oleh banyak pihak menggunakan ip public yang telah sediakan oleh penyedia hosting tersebut, juga dapat menggunakan domain yang harus kita beli terlebih dahulu.

Kegunaan domain sendiri adalah mempermudah orang dalam mengingat sebuah alamat menggunakan nama / character dibandingkan harus menggunakan ip address.

Contoh:
Orang akan lebih mudah dalam mengingat nama domain notnoob.com dibandingkan dengan menggunakan ip public 280.189.90.80 bukan?

Jenis-jenis Hosting

Hosting sendiri memiliki banyak jenis.
Di antaranya:

• Personal Hosting
• Shared Hosting
• Dedicated Hosting
• Cloud Hosting

1. Personal Hosting

Sama seperti namanya, personal hosting adalah sebuah tempat penyimpanan yang cenderung memiliki kapasitas kecil, biasanya digunakan untuk pemula, para pelajar dan beberapa orang yang baru memulai belajar membuat blog.

Personal hosting sendiri memiliki fasilitas yang bisa terbilang sangat sedikit, hanya berupa tools yang digunakan untuk membantu memanage aplikasi kita agar tetap up & running.

Walaupun demikian, sekarang telah banyak pula para penyedia layanan hosting yang memberikan fitur yang cukup lengkap bagi para pelanggan personal hosting, seperti salah satu partner kami di bawah ini.

2. Shared Hosting

Tidak jauh berbeda dengan Personal Hosting, Shared Hosting biasanya memiliki kapasitas yang lebih besar dikarenakan ada banyak pengguna di dalamnya, sama seperti jenisnya yaitu “Shared”.

Hosting jenis ini biasanya digunakan oleh perusahaan berskala kecil untuk menyimpan website company profile mereka maupun blog. Ada pula beberapa perusahaan besar yang menggunakannya tetapi hanya sebatas untuk menyimpanan email dan company profile mereka.

Dikarenakan kapasitas yang lebih besar dari pada personal hosting, shared hosting sering kali dapat menampung lebih dari satu resource dari beberapa website / blog sekaligus.

Shared Hosting juga seringkali dijadikan sebagai wadah email oleh beberapa perusahaan yang membutuhkan email professional sesuai dengan nama domain mereka.

3. Dedicated Hosting

Dedicated Hosting sendiri adalah sebuah penyimpanan didedikasikan untuk pelanggan yang memiliki requirement (kebutukan) khusus dalam aplikasi mereka.

Seperti namanya, dedicated berarti penyedia layanan hosting akan memberikan atau mendedikasikan sebuah ruang penyimpanan khusus (komputer fisik) untuk client tersebut. Kita akan mendapatkan hak akses yang lebih lengkap dengan menggunakan hosting jenis ini, karena memang tujuan utama dedicated hosting sendiri adalah memberikan fasilitas terbaik berupa garansi uptime, full support, maintenance schedule, hingga fasilitas backup data sesuai permintaan.

Berbeda dengan shared hosting yang bisa kita pakai secara berjamaah, dedicated hosting memiliki ruang penyimpanan tersendiri dan terpisah dari yang lainnya. Hal tersebut sangatlah penting jika memang aplikasi kita membutuhkan requirement khusus untuk menunjang performa karena begitu banyaknya traffic pada aplikasi milik kita.

4. Cloud Hosting

Lalu apakah yang dimaksud dengan Cloud Hosting?

Cloud Hosting adalah sebuah penyimpanan berbasis online “cloud” yang memungkinkan kita menyimpan data / aplikasi kita di lebih dari satu server. Seiring perkembangannya, hosting berbasis cloud memiliki arsitektur yang lebih modern dan lengkap.

Jika dengan tradisional hosting (shared) kita hanua memiliki satu server fisik dengan penggunaan yang dibagi-bagi, maka dengan cloud hosting memungkinkan kita untuk memliki banyak virtual server dengan lokasi yang berbeda-beda baik secara acak ataupun berurutan yang telah disediakan oleh penyedia hosting.

Perbandingan yang paling mudah adalah, ketika para user / visitor berkunjung ke website / aplikasi yang kita miliki, data tersebut hanya akan dilayani dan diteruskan hanya melalui satu server, karena semua resource aplikasi kita hanya ada di dalam satu tempat (single). Sehingga, ketika server tersebut mengalami gangguan teknis yang serius, maka akan menyebabkan gangguan pada aplikasi kita, seperti terjadi pengurangan performa, crash, atau bahkan mengalami down.

Hal tersebut tentunya akan sangat merugikan bukan? kita akan kehilangan banyak traffic (baca: uang), apalagi jika kita telah memiliki ribuan pengunjung setia, baik new visitor maupun returning visitor yang berdampak besar terhadap kondisi dompet.

Berbeda halnya dengan tradisional hosting, cloud hosting memungkinkan kita untuk membagi resource yang ada menjadi beberapa bagian server. Sehingga, ketika server utama mengalami masalah, aplikasi kita akan tetap berjalan dengan sempurna menggunakan resource dari server kedua dan begitupun seterusnya. How cool is that, right?

Kelebihan lain dari cloud hosting adalah, kita akan mendapatkan harga yang fleksible berdasarkan penggunaan. Atau biasa disebut only pay for what you use.

Conclusion

Baik personal hosting, shared, dedicated, hingga cloud hosting memiliki kelebihan kelemahan tersendiri.

Jika kita baru memulai membuat sebuah blog dengan domain sendiri, maka pilihan personal hosting sangatlah cocok, sementara shared dan dedicated sangat cocok digunakan oleh komunitas, perusahaan maupun blog yang membutuhkan requirements tertentu guna menunjang performa dan kinerja aplikasi yang ada.

Sementara cloud hosting sangat cocok jika kita menginginkan quality, performance, scalability, dan stability.